Minggu, 02 Januari 2022

HARAPAN AKAN SEORANG RAJA YANG MENEGAKKAN KEADILAN BAGI ORANG-ORANG TERTINDAS (RENUNGAN HARI EPIPHANIAS BERDASARKAN MAZMUR 72)

 

HARAPAN AKAN SEORANG RAJA YANG MENEGAKKAN KEADILAN BAGI ORANG-ORANG TERTINDAS

(RENUNGAN HARI EPIPHANIAS BERDASARKAN  MAZMUR 72)

DI GEREJA MULA-MULA DALAM SETIAP HARI EPIPHANIS MAZMUR 72 (DOA HARAPAN UNTUK RAJA  SELALU DIBACAKAN

Setiap bangsa mendambakan  seorang Raja yang dapat memimpin bangsanya hidup dalam kedamaian, berdasarkan hukum yang adil dan benar. Bangsa yang dipimpin oleh seorang Raja atau Pemerintah  yang selalu menegakkan hukum dan keadilan   akan hidup dengan damai sejahtera, sentosa dan tenteram. Di tengah-tengah bangsa Israel, Raja adalah sebagai wakil Allah yang dipercayakan dan diberi kuasa untuk memimpin bangsa itu menjadi bangsa Allah, yakni bangsa yang hidup mengikuti  hukum dan peraturan Allah. Karena itu kuasa yang diberikan oleh Allah harus dipergunakan untuk memimpin bangsanya ke jalan yang benar. Raja seperti itu memang sangat dihormati, dipatuhi dan dijunjung tinggi seperti halnya Raja Daud, raja yang pernah memimpin bangsa Israel dalam kejayaan. Tetapi di kemudian hari raja-raja Israel menjadi terpengaruh kepada sifat-sifat raja di dunia sekitar, di mana mereka   sering bertindak sewenang-wenang  dan menyalahgunakan kekuasaan yang diterima dari Allah. Raja yang seharusnya melindungi dan mengayomi bangsanya, telah jatuh kepada sifat yang hanya mencari kemuliaan dan keinginannya sendiri. Akibatnya kehidupan bangsa itu menjadi kacau, penuh dengan kejahatan, banyak terjadi penindasan kepada orang-orang yang lemah, tidak ada keadilan, hukum disalahagunakan, sehinga pada akhirnya bangsa itu menjadi bangsa yang lemah yang dikuasai oleh bangsa-bangsa lain.

Di dalam situasi seperti itulah ada kerinduan dari bangsa itu untuk memperoleh raja yang dipenuhi Allah dengan hikmat yang mampu memimpin bangsa itu dengan hukum dan keadilan. Harapan seperti itu selalu mereka ungkapkan melalui doa dalam setiap peneguhan-peneguhan raja di tengah-tengah mereka. Mazmur 72 yang juga dikenal sebagai Mazmur Raja, adalah salah satu doa yang digubah oleh pemazmur dan dibacakan oleh bangsa itu dalam setiap acara peneguhan raja.  Di dalam doa itu dimintakan, supaya Allah memberi kepada  raja dan seluruh keturunan raja  hukum dan keadilan, supaya dengan demikian raja mereka mampu mengadili umatnya dengan keadilan dan memberi perlindungan hukum yang adil bagi orang-orang yang tertindas, dan membela hak dari orang-orang yang lemah yang tidak dapat memperjuangkannya sendiri, termasuk orang-orang lemah yang tidak mempunyai penolong untuk membela mereka di pengadilan. Selain itu raja juga diharapkan akan mampu menghakimi dan menghukum  para pemeras serta para penindas  dan orang-orang yang main kuasa dengan kekerasan.

Mazmur ini telah menjadi harapan mesianis bagi orang-orang Israel, yakni harapan akan datangnya Raja Mesias, Raja yang membawa kedamaian dan keadilan di tengah-tengah dunia. Ini telah diwujudkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus, yang menjadi Raja atas segala raja. Keyakinan itu ditunjukkan oleh gereja mula-mula, di mana setiap hari “Epipanias”, Mazmur ini dibacakan. Harapan dan doa yang terkandung dalam Mazmur ini, telah diwujudkan dalam diri Yesus Kristus.   Hari Epipanias, yang berarti hari ‘penampakan” Yesus Kristus sebagai Raja atau Mesias bagi dunia ini,  ditandai dengan kedatangan orang-orang Majus dari Timur menyembah Yesus sebagai Raja yang baru lahir di Betlehem berdasarkan petunjuk bintang yang mereka lihat di negeri mereka. Sekarang ini kita di ajak untuk hidup di dalam kepemimpinan Yesus sebagai Raja, yakni dengan cara ikut menegakkan keadilan dalam seluruh  segi kehidupan manusia dan seluruh ciptaan Allah, khususnya bagi orang-orang tertindas. Amin. (MSM)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar