HARAPAN AKAN SEORANG RAJA YANG MENEGAKKAN KEADILAN BAGI ORANG-ORANG TERTINDAS
(RENUNGAN HARI EPIPHANIAS BERDASARKAN MAZMUR 72)
DI GEREJA MULA-MULA DALAM SETIAP HARI EPIPHANIS
MAZMUR 72 (DOA HARAPAN UNTUK RAJA SELALU
DIBACAKAN
Setiap bangsa mendambakan
seorang Raja yang dapat memimpin bangsanya hidup dalam kedamaian,
berdasarkan hukum yang adil dan benar. Bangsa yang dipimpin oleh seorang Raja
atau Pemerintah yang selalu menegakkan
hukum dan keadilan akan hidup dengan
damai sejahtera, sentosa dan tenteram. Di tengah-tengah bangsa Israel, Raja
adalah sebagai wakil Allah yang dipercayakan dan diberi kuasa untuk memimpin
bangsa itu menjadi bangsa Allah, yakni bangsa yang hidup mengikuti hukum dan peraturan Allah. Karena itu kuasa
yang diberikan oleh Allah harus dipergunakan untuk memimpin bangsanya ke jalan
yang benar. Raja seperti itu memang sangat dihormati, dipatuhi dan dijunjung
tinggi seperti halnya Raja Daud, raja yang pernah memimpin bangsa Israel dalam kejayaan. Tetapi di
kemudian hari raja-raja Israel menjadi terpengaruh kepada sifat-sifat raja di
dunia sekitar, di mana mereka sering
bertindak sewenang-wenang dan
menyalahgunakan kekuasaan yang diterima dari Allah. Raja yang seharusnya melindungi
dan mengayomi bangsanya, telah jatuh kepada sifat yang hanya mencari kemuliaan
dan keinginannya sendiri. Akibatnya kehidupan bangsa itu menjadi kacau, penuh
dengan kejahatan, banyak terjadi penindasan kepada orang-orang yang lemah,
tidak ada keadilan, hukum disalahagunakan, sehinga pada akhirnya bangsa itu
menjadi bangsa yang lemah yang dikuasai oleh bangsa-bangsa lain.
Di dalam situasi seperti itulah ada kerinduan dari bangsa itu untuk
memperoleh raja yang dipenuhi Allah dengan hikmat yang mampu memimpin bangsa
itu dengan hukum dan keadilan. Harapan seperti itu selalu mereka ungkapkan
melalui doa dalam setiap peneguhan-peneguhan raja di tengah-tengah mereka.
Mazmur 72 yang juga dikenal sebagai Mazmur Raja, adalah salah satu doa yang
digubah oleh pemazmur dan dibacakan oleh bangsa itu dalam setiap acara peneguhan
raja. Di dalam doa itu dimintakan,
supaya Allah memberi kepada raja dan
seluruh keturunan raja hukum dan
keadilan, supaya dengan demikian raja mereka mampu mengadili umatnya dengan
keadilan dan memberi perlindungan hukum yang adil bagi orang-orang yang
tertindas, dan membela hak dari orang-orang yang lemah yang tidak dapat
memperjuangkannya sendiri, termasuk orang-orang lemah yang tidak mempunyai
penolong untuk membela mereka di pengadilan. Selain itu raja juga diharapkan
akan mampu menghakimi dan menghukum para
pemeras serta para penindas dan orang-orang yang
main kuasa dengan kekerasan.
Mazmur ini telah menjadi harapan mesianis bagi orang-orang Israel,
yakni harapan akan datangnya Raja Mesias, Raja yang membawa kedamaian dan
keadilan di tengah-tengah dunia. Ini telah diwujudkan oleh Allah di dalam Yesus
Kristus, yang menjadi Raja atas segala raja. Keyakinan itu ditunjukkan oleh gereja
mula-mula, di mana setiap hari “Epipanias”, Mazmur ini dibacakan. Harapan dan doa yang
terkandung dalam Mazmur ini, telah diwujudkan dalam diri Yesus Kristus. Hari Epipanias, yang berarti hari
‘penampakan” Yesus Kristus sebagai Raja atau Mesias bagi dunia ini, ditandai dengan kedatangan orang-orang Majus
dari Timur menyembah Yesus sebagai Raja yang baru lahir di Betlehem berdasarkan
petunjuk bintang yang mereka lihat di negeri mereka. Sekarang ini kita di ajak
untuk hidup di dalam kepemimpinan Yesus sebagai Raja, yakni dengan cara ikut
menegakkan keadilan dalam seluruh segi
kehidupan manusia dan seluruh ciptaan Allah, khususnya bagi orang-orang
tertindas. Amin. (MSM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar