Minggu, 21 Februari 2021

MAKNA ZIARAH KE KUBURAN MENURUT KEPERCAYAAN KRISTEN

 

MAKNA ZIARAH KE KUBURAN MENURUT KEPERCAYAAN KRISTEN


            Belakangan ini orang-orang Kristen telah banyak yang mempunyai kebiasaan melakukan ziarah ke kuburan. Mungkin  kebiasaan itu banyak terpengaruh dari saudara-saudara kita orang muslim,  karena kata  "ziarah sendiri"  adalah serapan kata Arab, yang berarti berkunjung, bisa berkunjung ke kerabat dan bisa berkunjung ke kuburan. Ziarah ke kerabat mempunyai makna untuk memperteguh tali atau hubungan silaturahmi, sedangkan ziarah ke kuburan menurut orang Kristen adalah  untuk mengingat kematian itu sendiri yang menimpa seiap orang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KIBI) kata “ziarah” diartikan sebagai “kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap kramat atau mulia ( makam dan sebagainya)”, sedangkan berziarah diartikan sebagai perbuatan “berkunjung ke tempat-tempat yang dianggap kramat atau mulia (makam dan sebagainya) untuk berkirim doa”. Tidak disebut berkirim doa untuk siapa, tetapi dari prakteknya mungkin berkirim doa kepada Allah untuk arwah orang mati yang dikubur dalam kuburan itu, sesuai dengan kepercayaan Islam. Karena dalam kepercayaan Islam masih bisa mendoakan arwah orang yang sudah meninggal agar diterima di sisi Tuhan. Tetapi pengertian Kristen tentang Ziarah tidak seperti itu, dan orang yang sudah meninggal tidak bisa lagi didoakan.
            Walaupun mungkin masih ada  orang kristen mengartikan ziarah seperti pemahaman Islam atau pengertian yang disebut dalam KIBI itu, tetapi makna ziarah  menurut kepercayaan Kristen yang sebenarnya  tidak seperti itu halnya. Bagi orang Kristen kebiasaan ziarah itu banyak dilakukan pada Hari Paskah atau  masa Akhir Tahun Gerejawi yang sekaligus juga ditetapkan sebagai Peringatan akan orang yang telah meninggal. Tetapi melakukan ziarah tidak dibatasi hanya pada hari-hari seperti itu. Kita bisa melakukan ziarah atau kunjungan ke kuburan setiap waktu. Dalam melakukan kunjungan ke kuburan, biasanya juga sekaligus membersihkan kuburan itu dari rerumputan yang menumbuhi kuburan tersebut, supaya kuburan itu kelihatan bersih dan indah jangan menyeramkan. Banyak kuburan yang tidak terurus, yang sangat jarang dibersihkan, semak belukar tumbuh begitu saja sehingga kuburan itu kelihatan sangat menyeramkan dan menakutkan sekali.  Kuburan tidak seharusnya ditakuti, seolah-olah roh-roh orang mati itu bergentayangan di sana.  Orang-orang Kristen yang berlatar-belakang Batak, masih ada yang menganggap  bahwa ziarah ke kuburan itu, terutama kuburan orang tua atau moyangnya  adalah untuk menghormati roh orang yang sudah meninggal itu, bahkan ada yang  meminta  berkat kepadanya untuk memperoleh rezeki yang baik dan kesehatan, atau bahkan agar  diberi jodoh bagi yang belum mempunyai jodoh dan keturunan  bagi orang yang belum mempunyai keturunan. Dengan anggapan  seperti itu tidak jarang adanya dulu orang mengunjungi kuburan dengan  membawa makanan dan diletakkan di atas kuburan itu, di mana dipercyai bahwa perbuatan itu menyenangkan bagi orang mati yang ada di kuburan tersebut,  sehingga rohnya memberkati orang yang menaruh makanan itu. Biasanya orang yang berbuat seperti itu adalah keturunan dari yang meninggal itu, atau kerabat dekatnya. Tetapi perbuatan seperti itu adalah perbutan sesat, karena dalam kepercayaan kristen tidak ada lagi roh orang mati.  Yang mempunyai roh adalah orang yang masih hidup, dan roh itu  adalah  kekuatan yang berasal dari Allah yang membuat manusia itu hidup ( Kejadian 2: 7 ). Ada juga yang mengganggap orang mati itu punya hantu atau begu, yang bisa mengganggu atau menyakiti mausia yang hidup yang tidak disukainya. Ini adalah juga pikiran yang sesat. Dalam kepercayaan kristen, orang mati tidak bisa lagi berhubungan dengan orang hidup, dan orang hidup  juga tidak bisa berkomunikasi dengan orang mati. Dalam Pengkotbah 9: 5-6 disebut “....orang mati tak tahu apa-apa, tak ada lagi upah bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.” Tetapi  iblis yang selalu berusaha menyesatkan manusia, bisa menyamar sebagai “hantu” orang meninggal mendatangi seseorang, seolah-olah dalam anggapan orang hidup yang didatangi itu, bahwa seseorang yang sudah meninggal itulah yang mendatangi dirinya.  
            Lalu apakah makna  melakukan ziarah itu, apakah berdoa bisa dilakukan di kuburan? Bagi orang Kristen makna ziarah ke kuburan, pertama  sekali adalah mengingatkan kita bahwa kita pun juga mati seperti yang sudah mati itu. Lalu ke dua, mengenang orang yang mati iu, terutama akan sesuatu kebaikan yang diperbuat semasa hidupnya, untuk disyukuri kepada Tuhan. Pada waktu ziarah itu berdoa juga bisa dilakukan, karena di mana-mana kita bisa berdoa, termasuk di kuburan. Tetapi jika kita berdoa di kuburan, tentu yang kita doakan bukanlah orang mati yang ada dalam kuburan itu, dan tidak juga meminta sesuatu dari orang mati iu. Kita tetap berdoa kepada Allah Bapa, dan yang kita doadakan adalah diri kita yang masih hidup, supaya kita diberi kekuatan mejalani hari- hari hidup ini, terutama dalam menghadapi kematian itu sendiri. Janganlah kiranya kuasa kematian yakni dosa, iblis dan roh-roh duniawi  yang telah ditaklukkan oleh Yesus membuat diri kita merasa cemas dan kuatir akan hidup ini. Cuci muka pun bisa dilakukan yang juga diiringi doa dalam hati, kiranyaTuhan yang telah mengalahkan kuasa maut membersihkan wajah kita dari air mata yang disebabkan oleh berbagai kesedihan di dunia ini, termasuk kesedihan karena kematian itu sendiri, seperti halnya nanti dilakukan oleh Allah kepada umat-Nya di sorga. Di dalam Wahyu 21: 4, dikatakan: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
  ( msm panjaitan).
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar