SELAMAT ULANG TAHUN KE 162 HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN.
7 Oktober 1861, itulah yang ditetapkan oleh HKBP sebagai hari lahirnya, berdasarkan saat rapat yang dilakukan oleh empat orang missionar yang diutus oleh RMG pada waktu itu untuk melakukan penginjilan di Tanah Batak, yakni Heine, Klammer, Betz dan Van Asselt. Sebenarnya cara yang dipakai oleh HKBP ini unik dibanding dengan cara yang dipakai oleh gereja-gereja yang lain. Karena lazimnya ada tiga cara yang dipakai gereja-gereja di Indonesia untuk menetapkan hari kelahirannya, yakni pertama hari tibanya missionar yang pertama bekerja di suatu daerah penginjilan. Kedua baptisan yang pertama dilakukan kepada orang yang diinjili, ketiga hari kemandirian dari gereja itu lepas dari kepemimpinan zending. Secara teologis cara yang paling tepat adalah baptisan yang pertama, karena baptisan itulah yang menandakan lahirnya gereja, seperti halnya gereja mulamula hari kelahirannya adalah hari Pentakosta, dimana oleh hasil pemberitaan para rasul pada saat itu ada tiga ribu orang yang memberi dirinya dibaptis oleh para rasul. HKBP tidak memilih cara itu, karena kalau hari baptisan yang pertama dipilih, maka hari lahir HKBP adalah 31 Maret 1861, karena pada waktu itu Van Asselt missionar dari Belanda telah membaptis dua orang putra Batak yang pertama yakni Simon Siregar dan Yakobus Tampubolon. Tetapi yang ditetapkan adalah hari permulaan RMG bekerja di Tanah Batak yang ditandai dengan rapat kerja dari empat orang missionarnya yang pertama yang tersebut di atas. Hal itu memang bisa dimaklumi karena missi RMGlah yang berhasil mengkristenkan orang Batak dan menghasilkan HKBP bahkan memimpin HKBP sampai tahun 1940. Sejak 11 Juli 1940 HKBP menjadi gereja na "manjujung baringinna" ( mandiri) dalam kepemimpinan ( self goverment). Pada waktu itulah dalam sinode godang istimewa terpilih ephorus ( istilah yang dipakai pada waktu itu "voorzitter") pertama dari pendeta Batak yakni Pdt K.Sirait menggantikan pendeta Jerman yang sudah ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia, akibat dari Perang Dunia II. Diharapkan juga HKBP menjadi gereja yang "self supporting dan self ropagation"- yakni kemampuan mendukung atau membiayai dirinya sendiri dan kemampuan untuk mengembangkan dirinya di dunia ini. Sekarang ini diperkirakan jumlah anggota jemaat HKBP sebanyak lebih kurang empat juta orang, yang terhimpun dalam 3363 Jemaat, 799 Ressort dan 33 Distrik, termasuk di dalamnya empat Jemaat di Luar negri dan 9 daerah zending. Dari dirinya telah memisah sejumlah gereja, sebagian karena perpecahan, seperti Huria Kristen Indonesia di Pematangsiantar (1927), Gereja Mission Batak di Medan (1927), Gereja Punguan Kristen Batak di Jakarta (1927), Gereja Kristen Protestan Indonesia di Pematangsiantar (1964), Gereja Kristen Luther Indonesia di Tarutung (1965), Gereja Protestan Persekutuan di Medan (1975). Tetapi ada juga yang memisah karena dimandirikan (dipajae) HKBP seperti Gereja Kristen Protestan Simalungun di Pematangsiantar (1962), Gereja Kristen Protestan Angkola di Sipirok ( 1975), Gereja Kristen Protestan Mentawai di Mentawai (1976) dan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi di Sidikalang ( 1996). Selain itu banyak juga anggota jemaat HKBP yang beralih ke aliran kristen yang lain seperti ke Gerja Roma Katolik, Gereja Adventis, Gereja Pentakosta yang sudah masuk ke Tanah Batak menjalankan missinya tahun 1930 an, dan belakangan ini banyak juga anggo jemaat HkBP yang beralih ke gereja-gereja yang bersifat kharismatis terutama yang di kota-kota. Namun dalam memperingati ulang tahunnya ke 162 ini, kita harapkan ke depan HKBP semakin maju dalam menjalankan tugas panggilannya dan tetap dapat menjadi berkat bagi dunia. Karena itu kita ucapkan Selamat ulang tahun bagi HKBP yang ke 162. Tuhan Raja Gereja senantiasa memberkati gereja-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar