Sabtu, 02 Desember 2023

MENGAPA ADA MINGGU-MINGGU ADVEN SEBELUM PERAYAAN NATAL?

 

MENGAPA ADA  MINGGU-MINGGU ADVEN SEBELUM PERAYAAN NATAL?

 

Untuk pertama kali perayaan Natal pada setiap 25 Desember, baru diadakan di Roma tahun 354, yakni dengan mengambil alih “hari pesta Matahari tak terkalahkan” (Sol Invictus) yang dirayakan masyarakat Romawi sebelum kekristenan. Dengan berbuat seperti itu Umat Kristen tersebut mau menunjukkan kepada masyarakat setempat bahwa Yesus Kristuslah “Matahari yang tak terkalahkan” itu.  Dialah “Matahari kemenangan” bagi seluruh dunia dan bangsa-bangsa.

Pilihan itu tepat, karena sejak abad ke 4, kekristenan telah mengalami kemenangan di seluruh kekaisaran Romawi, sedangkan agama-agama yang lama menjadi agama-agama yang ditaklukkan.  Orang-orang Kristen Roma menyebut perayaan itu ‘Dies Natalis atau hari kelahiran -Yesus Kristus. Mulai abad 11, hari kelahiran Kristus itu lebih dikenal di Inggris dengan nama “Christmas” ( Mass of Christ), yang berasal dari kata “Cristes Maesse”  atau Misa Kristus. Makna sebenarnya adalah merayakan anugerah terbesar yang Allah sediakan dalam diri Yesus Kristus yang bersedia turun ke dunia sebagai Raja damai.

     

      Sehubungan dengan telah ditetapkannya 25 Desember sebagai Perayaan Kelahiran Yesus Kristus, maka dalam Konsili Saragossa di Spanyol tahun 380 ditetapkanlah adanya masa Adven  sebelum Natal, sebagai kewajiban bagi  umat Kristen mempersiapkan diri, supaya perayaan Natal itu benar-benar perayaan yang bersifat kristiani dan membawa makna keselamatan bagi umat Kristen. Adven yang berati kedatangan (Kristus) ditetapkan mulai pada hari Minggu terdekat dengan tanggal 30 Nopember ( antara tanggal 27 Nopember dan 3 Desember) dan berlangsung sampai malam Natal 24 Desember, yang terdiri 4 minggu Adven. Dalam masa itu belum diperkenankan untuk merayakan Natal.

      Karena itu masa Adven itu bukan hanya sekedar untuk mempersiapkan perayaan Natal, agar perayaan itu secara seremonial dan dekoratif bisa begitu bagus, indah dan mengagumkan kelihatannya, tetapi lebih dari itu yakni untuk mempersiapkan diri setiap orang  supaya kelahiran Yesus itu bisa benar-benar membawa keselamatan dan kebahagiaan yang sesungguhnya bagi dirinya. Jadi firman Tuhan yang disoarakan pada minggu-minggu Adven, adalah firman Allah yang mengarah kepada perenungan pribadi akan dosa-dosa yang dilakukan sehingga hatinya terdorong untuk bertobat, dan membuka diri untuk pembaharuan hidup dari Yesus.

      Belakangan ini masa-masa Adven itu hampir tidak mempunyai makna lagi, tinggal hanya sebagai ungkapan-ungkapan tahun  gerejawi saja, yang ditandai oleh penyalaan lilin masing-masing pada Adven pertama, 1 lilin, Adven kedua 2 lilin, Adven  ketiga, tiga lilin, dan Adven keempat, empat lilin.   Masa adven itu telah dikaburkan oleh banyaknya perayaan-perayaan natal yang hanya bersifat seremonial, dekoratif dan hiburan saja. Ini bisa dilihat karena banyak yang telah merayakan natal mulai dari hari-hari pertama dari masa adven itu sendiri. Ini disebabkan karena perayaan natal itu semakin banyak dilakukan. Kalau yang tadinya,  itu hanya dilakukan pada malam 24 Desember dan tangal 25-26 Desember saja, dan kalau perlu setelah itu sampai atas hari Epifanias. Semua kelompok anggota jemaat, kategorial, kelompok masyarakat, kelompok marga, arisan,  sekolah-sekolah, telah melakukan perayaan natal, sehingga bisa menyita banyak waktu, dana dan energi. Tetapi sering terkesan perayaan natal itu hanya hanya kesempatan untuk bisa berkumpul, bergembira ria, dan makan-makan yang lebih enak. Ada orang mengatakan bahwa dalam satu kali masa natal, seseorang bisa sampai lebih dari sepuluh kali mengikuti perayaan natal.  Tetapi perlu direnungkan, apakah dengan banyak perayaan natal yang diikuti, dia semakin  mengenal Yesus itu, dan juga bisa semakin memahami atau menghayati arti dan makna kedatangan Yesus ke dunia ini?. Sampai sekarang yang tetap konsisten dengan pemanfaatan mingu-minggu adven untuk menjadi perenungan pribadi dan mempersiapkan diri akan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini, dan mempersiapkan diri untuk menantikan kedatangan Kristus yang ke dua kali adalah gereja Roma Katolik, sedangkan bagi kebanyakan gereja-gereja Protestan makna masa adven itu semakin kabur karena sudah disingkirkan oleh perayaan-perayaan natal yang cenderung hanya menonjolkan seremonial, dekoratif dan kesenangan-kesenangan duniawi yang sifatnya hanya sementara. Ini perlu direnungkan bersama agar ke depan perayaan natal itu semakin bermakna sebagaimana dikehendaki oleh Yesus Kristus yang kelahirannya dirayakan itu. Selamat merayakan minggu-minggu Adven  bagi kita semua. (MSM)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar