Jumat, 05 November 2021

KEBEBASAN KEHENDAK

 

KEBEBASAN KEHENDAK

 

Kita sering mendengar pertanyaan: Mengapa Allah membiarkan manusia jatuh ke dalam dosa, yang telah menyebabkan terjadinya berbagai tindak kejahatan di dunia ini, dan bahkan menyusahkan manusia ciptaannya itu sendiri? Bukankah Allah bisa mencegah supaya manusia itu jangan sampai berbuat dosa, sehingga manusia itu bisa hidup dengan tenteram, damai sejahtera tanpa adanya kejahatan ? Manusia yang berharap untuk hidup dalam dunia tanpa kemungkinan adanya kejahatan, sedang mengharapkan bahwa dirinya tidak ada sama sekali. Alasannya ialah bahwa salah satu karunia terbesar yang Allah berikan kepada manusia adalah kebebasan kehendak. Manusia diciptakan bukanlah seperti robot yang tidak mempunyai kebebasan kehendak dan yang tidak mempunyai tanggung-jawab. Dengan kebebasan kehendak, manusia bisa memilih ya atau tidak dan kapasitas itu membuka hal-hal yang menakjubkan bagi diri manusia itu yaitu: cinta (kasih), rasa percaya dan relasi yang tulus dengan Allah dan sesama manusia. Sayangnya kapasitas yang menakjubkan dan baik itu, juga menjadikan manusia mampu melakukan yang jahat, meski kapasitas itu tidak memberi izin bagi dirinya untuk melakukan dosa atau kejahatan. Untuk itu manusia tetap bertanggung-jawab atas keputusan yang diambil dengan kebebasan kehendak yang dimiliki.

Sejajar dengan pertanyaan di atas, ada juga yang mempertanyakan mengapa Allah membiarkan virus corona menyebar di tengah-tengah dunia ini, yang telah menyusahkan dan membunuh banyak manusia itu sendiri. Bukankah Allah juga yang menguasai virus corona itu dan berkuasa melenyapkannya dari muka bumi ini? Kita manusia memang tidak bisa memahami semua rencana dan maksud Allah atas ciptaannya dan kehidupan kita. Tetapi kita yakin Allah dapat mendatangkan kebaikan di tengah-tengah keburukan pandemi ini. RancanganNya tidak bisa digagalkan oleh apapun, termasuk oleh virus corona, meskipun sulit bagi kita untuk menerima dalam masa krisis ini. Pada saat yang sama, kita tetap bertanggung-jawab atas respons kita terhadap krisis yang ditimbulkan pandemi ini dan terhadap sesama, sebab Allah memberi kita kebebasan kehendak untuk merespons (MSM PANJAITAN).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar