KEBEBASAN KEHENDAK
Kita sering mendengar pertanyaan: Mengapa Allah membiarkan manusia jatuh ke
dalam dosa, yang telah menyebabkan terjadinya berbagai tindak kejahatan di
dunia ini, dan bahkan menyusahkan manusia ciptaannya itu sendiri? Bukankah
Allah bisa mencegah supaya manusia itu jangan sampai berbuat dosa, sehingga
manusia itu bisa hidup dengan tenteram, damai sejahtera tanpa adanya kejahatan
? Manusia yang berharap untuk hidup dalam dunia tanpa kemungkinan adanya
kejahatan, sedang mengharapkan bahwa dirinya tidak ada sama sekali. Alasannya
ialah bahwa salah satu karunia terbesar yang Allah berikan kepada manusia
adalah kebebasan kehendak. Manusia diciptakan bukanlah seperti robot yang tidak
mempunyai kebebasan kehendak dan yang tidak mempunyai tanggung-jawab. Dengan
kebebasan kehendak, manusia bisa memilih ya atau tidak dan kapasitas itu
membuka hal-hal yang menakjubkan bagi diri manusia itu yaitu: cinta (kasih),
rasa percaya dan relasi yang tulus dengan Allah dan sesama manusia. Sayangnya
kapasitas yang menakjubkan dan baik itu, juga menjadikan manusia mampu
melakukan yang jahat, meski kapasitas itu tidak memberi izin bagi dirinya untuk
melakukan dosa atau kejahatan. Untuk itu manusia tetap bertanggung-jawab atas
keputusan yang diambil dengan kebebasan kehendak yang dimiliki.
Sejajar dengan pertanyaan di atas, ada juga yang mempertanyakan mengapa
Allah membiarkan virus corona menyebar di tengah-tengah dunia ini, yang telah
menyusahkan dan membunuh banyak manusia itu sendiri. Bukankah Allah juga yang menguasai
virus corona itu dan berkuasa melenyapkannya dari muka bumi ini? Kita manusia
memang tidak bisa memahami semua rencana dan maksud Allah atas ciptaannya dan
kehidupan kita. Tetapi kita yakin Allah dapat mendatangkan kebaikan di
tengah-tengah keburukan pandemi ini. RancanganNya tidak bisa digagalkan oleh
apapun, termasuk oleh virus corona, meskipun sulit bagi kita untuk menerima
dalam masa krisis ini. Pada saat yang sama, kita tetap bertanggung-jawab atas
respons kita terhadap krisis yang ditimbulkan pandemi ini dan terhadap sesama,
sebab Allah memberi kita kebebasan kehendak untuk merespons (MSM PANJAITAN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar